Epaper belia 16 juni 2015 rev

Page 1

19

SELASA (MANIS) 16 JUNI 2015 29 SABAN 1436 H REWAH 1948

LEMBARAN KHUSUS REMAJA

! k u Y , u k u B s i l Nu

ru mata ht? Dari sejak SD, gu rig , sia ne do In a ud m pun anak-anak A. Kegiatan tersebut atan yang asing buat SM gi n ke da n P ka SM bu g di la an pu em tu pendek. Begi nya. MENULIS cerita m tugas menulis cerita h terbiasa melakukan ih as da su ng p na ra re ke ka ” sia at ne m do usah-susah-a pelajaran bahasa In m kategori ”nggak-s la da ke n ka uk as m wa di nulis buku! oleh kebanyakan sis Nah, lain lagi dengan

tuk g untuk nulis cerita dalam ben AYOOO… Kalau kamu ditantan lang u kam dari n agia seb ti Pas buku, kira-kira sanggup nggak? u kala ana ”Gim ”, get! a lama ban sung mikir; ”Wah pasti prosesny nulis sebanyak deh ek cap ti ”Pas n?”, jala ah kehabisan ide di teng lain yang senada. itu!”, dan pemikiran-pemikiran g mu sama anak-anak muda yan kete lalu an pek a beli kru l, Wel lit sesu ak ngg yata nulis buku tern berhasil membuktikan kalau s 8 di Rumah Be. Mereka adalah barudak kela kan ang bay g oran a mny umu Ada 16 remaja yang an. alim And k mpo Kelo i i diri sebaga u two-in-one lajar Semi Palar yang menama buk uah seb ulis semua berhasil men di dalam kelompok ini. Mereka lturasi. Buku tersebut Aku ihan Serp cari Men – an berjudul Sejuta Tapak Andalim ) lalu. diluncurkan pada Jumat (12/6/15 an – Cissy, Ray, perwakilan Kelompok Andalim Setelah ngobrol dengan para bingnya – kru bim pem ku sela ang, dan Kak Danti Frank, Trystan, Krisna, Alry, Bint tan buku tersebut. FYI, bua pem es pros ang tent a belia dapet banyak banget cerit lah melakukan perdari Kelompok Andaliman sete buku ini merupakan oleh-oleh ai perjalanan ini dan men eka mer a, g. Kerenny jalanan ke Lasem dan Semaran ng segudang pula a baw an orang tua, dan mem sendiri, pergi tanpa damping Sejuta Tapak Andaliman – u buk m dala kan ang ditu pengalaman yang akhirnya ritakan kisah perSejuta Tapak Andaliman, dice Mencari Serpihan Akulturasi. Di mpok Andaliman. Kelo gota ang tif pek masing pers dak Kelompok jalanan yang seru dari masingbaru riset il has r Akulturasi, terpapa tyle, agama, Sedangkan di Mencari Serpihan lifes er, kulin si dalam bentuk arsitektur, Andaliman mengenai akultura bahasa, dan seni. proses pembuatan akilan Kelompok Andaliman, Berdasarkan cerita para perw , makanya kita nulis iasa terb h kita memang uda buku ini sangatlah seru. ”Karena dan Semarang itu,” ujar m Lase ke an alan perj il has memutuskan bikin buku dari ini. Waktu penggarapan a gagasan pembuatan buku Cissy menceritakan awal mul bulan! Wow! ”Buku ini h nga sete satu loh, hanya buku ini ternyata singkat banget sebelum naik cetak. ggu min g kerangkanya dua bahkan sempat dibongkar ulan mbak,” ujar Bintang diro nyambung gitu, makanya Soalnya alur ceritanya kurang ini. u buk n ulisa pen es ketika ditanya soal keseruan pros g menyeulis buku menjadi sesuatu yan Bagi Kelompok Andaliman, men perwakilan lupa ak Ngg jar. mereka banyak bela nangkan dan juga membuat yang juga ingin nulis buku lain Belia n ema an-t tem t bua kelompok ini berbagi saran akan menulis. Posting n dari mereka; pertama, bias tapi masih ragu. Berikut ini sara loh! Atau kamu us, bag g yan an latih g jadi ajan tulisan-tulisan iseng di blog bisa ku mini tentang u-bu buk bikin g k Andaliman yan bisa ikutin trik barudak Kelompo uangkan gagasan ke men n aka bias mem k untu pat perjalanan ke berbagai tem 16 orang anggota an buat berkolaborasi. Terbukti, dalam cerita. Kedua, ajak tem -in-one dalam two u buk uat seb an menyelesaik Kelompok Andaliman berhasil g menarik perhatyan na erha sed ulis dari hal-hal ah kamu cari waktu singkat! Ketiga, mulai men mud gan penulis remaja yang bisa den ian. Keempat, ikut komunitas ulis para penulis men a gay ti ama dan a bac yak di internet. Kelima, banyak-ban . Wah, terima kasih ifikasi sehingga jadi karya baru terkenal, tiru idenya, dan mod a remaja lainnya kary n kere ku akin banyak buku-bu sarannya. Semoga nanti sem ya!*** il.com hanifauziaramadhani@gma

H B

Tips & Tricks

Dari Duo Penulis Ciamik N

GOMONGIN soal tulis-menulis, nggak sedikit di antara kamu yang punya bakat bahkan mampu membuat tulisan yang sangat bagus. Namun penyakit enggak pede biasanya mengalahkan kemampuan kamu buat terus menulis dan mengirimkan tulisan ke penerbit. Alhasil tulisan-tulisan itu cuman numpuk di folder dokumen atau sekadar mejeng di dalam buku diary. Eits kamu enggak perlu khawatir, penulis profesional yang terkenal sekalipun pasti pernah mengalami hal yang sama. Tetapi bagaimana mereka bisa sukses dan tulisannya diterbitkan? Nih, belia bakalan ngasih kamu tips and trick gimana caranya nulis buku sejak remaja langsung dari dua orang penulis muda yang berbakat lho. Nggak hanya itu, mereka juga bakalan berbagi cerita gimana perjalan mereka menulis buku. Penasaran? Yuk kita simak! Mungkin di antara kamu ada yang pernah baca buku berjudul Cinta Adisty, Backstreet Aja, atau The Real Us. Ya, ketiga buku terbitan Gramedia itu merupakan karya Gisantia Bestari, yang udah suka nulis sejak bisa baca dan mengenal huruf. FYI, ketika Gisantia melihat teman-temannya tidak suka menulis bahkan cenderung menghindari tulisan, saat itu dia menyadari bahwa menulis bisa menjadi sebuah profesi. Alhasil ketika umurnya baru delapan tahun, puisi yang dia buat berhasil dimuat di majalah anak-anak. Ternyata novel berjudul Cinta Adisty juga sudah ditulis Gisantia sejak duduk di kelas empat SD. Namun, dia menulis di buku tulis dan baru memindahkan tulisannya pada komputer pada tahun 2004 sampai akhirnya dikirim kepada penerbit. Anyways, agar kamu bisa menjadi penulis sejak remaja kamu bisa mengikuti tips dari Gisantia. Pertama, nggak boleh males untuk cari tahu cara menata kalimat dengan benar. Kedua, pantang menyerah dan mau menerima kritik. Katanya nih kritik itu muncul karena kita telah melakukan sesuatu yang signifikan sehingga orang menoleh dan berkomentar. Terakhir harus berani menulis dan berani mengirimnya, setidaknya kita udah berusaha membagikan pemikiran kita ke dalam bentuk tulisan. Satu lagi nih penulis yang superkeren dan puluhan karyanya telah diterbitkan bahkan beberapa diangkat menjadi film di TV lho. Namanya Medina Savira, cewek kelahiran Juni 1998 ini mulai menulis sejak usianya sepuluh tahun. Dina cerita waktu itu dia mengikuti pelatihan jurnalistik dan mendapat banyak motivasi, alhasil dia membuat cerpen dan dikirimkan ke penerbit. Ternyata tulisannya mendapat respon yang positif, sejak saat itu Dina mulai ketagihan dan terus melahirkan karya. Dina juga sempat menghadapi kesulitan lho, terutama saat harus membagi waktu antara menulis dan kesibukan sekolah apalagi deadline sudah di depan mata. Dina berbagi tips nih buat kamu yang masih suka numpukin tulisan di laptop mending segera kirim ke penerbit. Katanya, kalau ingin naskahnya ingin cepat lolos seleksi kamu harus memilih tema yang jarang ditulis dan harus dikembangkan sekreatif mungkin. Selain itu, buat jadi seorang penulis yang paling penting adalah memiliki niat dan mau berimajinasi serta berpikir dengan sudut pandang yang berbeda, dan perhatikan lingkungan sekitar dengan teliti. Bagi Dina, menulis juga harus disertai dengan doa. ”Kalau udah mentok jangan dipaksain nulis, biarin aja dulu, nanti dilanjut lagi kalau idenya udah balik dan udah fresh otaknya. Satu lagi yang paling penting... jangan jadi plagiator,” begitu trick dari Medina. Well tunggu apalagi? Segera tuangkan idemu!***

Kamu Pengen Nulis Buku Apa Sih? Radyza, SMA Negeri 7 Bandung

rani_mulyati@yahoo.co.id ”SAYA mau bikin autobiografi tentang Ichiro, soalnya prestasi gak bisa dilupain dan dia inspirasi saya.”

Dylan, SMA Negeri 23 Bandung ”SAYA mau bikin novel tentang pertemanan, soalnya anak SMA lagi solid-solidnya berteman.”

Gilang, SMA Negeri 14 Bandung ”KALAU mau bikin buku cerita tentang horor, soalnya banyak tempat-tempat di Bandung yang angker.”

Fufun, SMA BPI 2 Bandung ”SAYA mau bikin tentang idola saya Valentio Rossi, soalnya dia idola saya sejak lama.”*** banibee21@gmail.com

FOTO: HANI

Tantangan di Balik Cuaca Panas B

EBERAPA hari ini, cuaca Bandung terasa cukup panas. Bahkan, mungkin rasanya lebih panas dari biasanya kala musim kemarau datang. Dulu, walaupun musim kemarau, Bandung tidak terasa panas seperti sekarang. Pernahkan sobat Belia memperhatikan hal ini? Pernahkah sobat Belia memikirkan, ”Jangan-jangan kelak, makin hari, makin bertambah tahun, Bandung akan betulbetul panas sekali melebihi panasnya ibu kota Jakarta!” Atau, ”Bagaimana jika Bandung sepanas India yang sedang terkena musibah gelombang panas yang telah menewaskan ribuan warganya?” Wuih, jangan sampai deh! Dalam cuaca panas, sering kali kita merasa tidak nyaman dalam beraktivitas. Mau beraktivi-

tas di luar ruangan, panas! Mau di dalam rumah sambil menyalakan kipas angin atau AC, tentu akan membuat tagihan listrik membengkak. Nah, jika sudah begini, repot kan? Sadarkah Belia jika dalam cuaca panas seperti ini ada ”tantangan” bagi kita sebagai generasi penerus? Yap! Tantangan itu adalah membuat udara khusunya Bandung tidak bertambah panas atau jika kita mampu, akan lebih baik jika kita berusaha mengembalikan citra Bandung sebagai Kota Kembang yang sejuk. Banyak kok, hal yang sederhana yang bisa kita lakukan untuk tidak memperparah kondisi kota Bandung ini, seperti: 1. Bukankah sekarang memasuki tahun ajaran baru? So… buat sobat-sobat Belia yang akan memasuki SLTP atau SLTA baru, pilih saja

“I WANT TO DO SOMETHING SPLENDID… SOMETHING HEROIC OR WONDERFUL THAT WON’T BE FORGOTTEN AFTER I’M DEAD… I THINK I SHALL WRITE BOOKS.”

- Louisa May Alcott

yang dekat rumah agar sobat bisa menempuh perjalanan dengan sepeda atau berjalan kaki. Tidak perlu menggunakan kendaraan bermotor yang akan menambah polusi udara. Bukankah polusi udara itu akan menambah cuaca panas? Mungkin cuaca Bandung yang panas sekarang ini karena dahulunya, banyak sobat Belia yang memilih sekolah jauh dari rumah hingga berkendaraan motor hingga polusi di Bandung menjadi pekat. Jika tidak dari sekarang kita berusaha mengurangi polusi, kapan lagi? Apakah kelak saat kita sudah tua kita mau Kota Bandung sepanas gelombang panas India? Ih… jangan ah! 2. Jika sobat Belia tidak perlu menggunakan wa-

20> Skul: SMA Darul Hikam 21> Aksi: Pertukaran Pelajar Tunas Unggul, Pensi Bakti Kencana, Hachi No Matsuri IV SMAN 8 Bandung

dah dari plastik atau styrofoam, jangan mudah tergoda menggunakan bahan-bahan tersebut. Pilihlah bahan lain yang lebih ramah lingkungan. Bukankah sampah plastik dan styrofoam sulit diurai alam hingga sirkulasi udara di tanah dan di lingkungan air menjadi tidak normal. Bukankah situasi ketidaknormalan ini juga menyebabkan udara terasa panas? Mungkin juga cuaca panas kota Bandung sekarang karena beberapa tahun ke belakang, warga kota banyak menggunakan bahan-bahan ini. Yuk, mulai sekarang kita gunakan bahan yang lebih ramah lingkungan! 3. Sekarang di Bandung banyak didirikan taman-taman kota. Mari kita jaga keasrian dan

21> Gaya: Gemerlap Galaksi 21> MusicTerritory: - An Intimacy - Konser Laras Sahaja

kelestarian taman-taman tersebut! Juga kita jaga pepohonan yang sudah ada di sepanjang jalanan kota. Bukankah daun pepohonan bisa menyerap polutan dan menghasilkan oksigen yang bisa menyejukkan udara? 4. Gunakanlah air secukupnya! Yuk kita jaga sumber-sumber air di tempat kita agar tidak kekeringan. Bukankah air yang melimpah bisa meredam panasnya cuaca? Nah sobat, itulah beberapa tantangan sederhana bagi kita, di balik panasnya cuaca Kota Bandung. Berani menerima tantangan?*** Jihan Fairuz, SMPN 30 Bandung.

22> Review:

22> Chat: Nicky Riyant


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.