19
SELASA (WAGE) 16 DESEMBER 2014 23 SAFAR 1436 H SAPAR 1948
FOTO: KEKE
Indeks: 20> Skul:
Ada Apa dengan
SMA Alfa Centauri
21> Aksi:
POR SMP BPK Se-Bandung,
21> MT:
Hellshow #3
T
EMEN-TEMEN tahu enggak peristiwa yang jadi trending topic beberapa minggu ini? Yap bener banget, ketika beberapa sekolah melangsungkan ujian akhir semester ganjil, pemerintah mengumumkan bahwa Kurikulum 2013 dihentikan untuk sementara. Kurikulum 2013 atau K13 adalah kurikulum yang diberlakukan pada Juli 2013 pada jenjang sekolah dasar hingga menengah sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) alias Kurikulum 2006. Pemberhentian K-13 ini secara resmi dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat edaran yang dikirim ke seluruh sekolah di Indonesia pada tanggal 5 Desember 2015 kemarin. Lebih dari 208.000 sekolah menghentikan kurikulum ini. Seperti yang udah dilansir Harian Umum Pikiran Rakyat edisi 8-9 Desember 2014, pemberhentian K-13 ini dilakukan karena menurut Menteri Pendidikan Anies Baswedan, sebagian besar sekolah dan guru belum siap melaksanakan Kurikulum 2013. Pak Anies bilang kalau selama pelaksanaan tiga semester ini banyak fakta menunjukkan berbagai masalah yang dihadapi, di antaranya berkaitan dengan masalah kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah. Lagian menurut Pak Anies, pada dasarnya dia tidak menemukan alasan kenapa Kurikulum 2006 harus diganti jadi Kurikulum 2013?
Pada awalnya K-13 dibuat untuk pendidikan karakter, tetapi menurut Pak Anies para guru justru tidak dibekali kemampuan yang bisa membentuk karakter. Selama ini pelatihan kepada guru dilakukan dengan cara training atau penataran. Dalam penataran itu, para guru mendapatkan penjelasan mengenai perubahan sistem yang disampaikan hanya dalam waktu dua jam. Pak Anies bilang cara itu nggak efektif, seharusnya pelatihan dilakukan dengan menerapkan di satu sekolah kemudian diterapkan oleh sekolah berikutnya. Pembentukkan karakter malahan bisa dilakukan dengan menggunakan Kurikulum 2006. Pemberhentian ini bukan berarti K-13 dihapus lho, tetapi akan melalui proses evaluasi dan persiapan yang matang sehingga layak diterapkan di semua sekolah. ”Kurikulum pendidikan nasional emang harus terus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia untuk mendapat hasil terbaik bagi semua peserta didik,” ujar Pak Anies. Oh iya, pemberhentian K-13 ini hanya diberlakukan pada sekolah-sekolah yang baru menerapkannya selama satu semester. Nah, buat sekolah yang udah menerapkan dari 2013, mereka diberi pilihan untuk melanjutkan atau berhenti. Eits, tapi bukan berarti
Serba-serbi Reaksi Kurtilas N 22> Review:
AH, kalau tadi udah membahas kurikulum yang bakal diganti lagi, sekarang kita ulas sedikit tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 alias K-13 di sekolah-sekolah. Sebenernya gimana sih penerapan Kurikulum 2013 selama dua tahun ini? Kru belia sempet ngobrol sama Pak Aam Hamzah Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 25 Bandung, katanya saat dicanangkan tiga semester yang lalu, sekolah sempat merasa kesulitan melaksanakan kurikulum 2013 tersebut. ”Walau awalnya ada sosialisasi dulu, guru-guru masih kesulitan beradaptasi karena saat pertama kali memakai kurikulum 2013 itu belum ada pelatihan, pelatihan itu baru ada setelah kurikulum berjalan. Jadi, sambil pelatihan, sambil melaksanakannya, anak jadi sering ditinggalkan karena guru harus ikut pelatihan. Lalu kurikulum 2013 juga terasa belum siap terutama di bidang administrasi penilaiannya. Kutilas ada sepuluh kriteria penilaian, nah ini jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya, guru juga mengalami kesulitan,” ujar Pak Aam.
Kalau menurut Bu Lilis Sartika dari SMPN 5 Cimahi, mayoritas guru masih merasa kesulitan dalam menjalankan Kurikulum 2013 terutama dalam hal penilaian. Para guru masih merasa rancu dengan kriteria-kriterianya. Lalu tentang perangkat pembelajarannya masih belum lengkap, seperti buku rapor yang sampai saat ini masih berupa lembaran rapor sementara. Hal tersebut juga memicu kekhawatiran guru akan nasib siswanya nanti saat mau melanjutkan ke jenjang selanjurnya. Ada juga pendapat dari para siswanya langsung nih. Kalau kata M Akbar dari SMAN 22 Bandung. ”Kurikulum 2013 itu niatnya bagus untuk melatih karakter dan moral siswa, tapi guru salah merepresentasikan niatan kurikulumnya. Harusnya kan guru memberikan permasalahan inti, siswanya nanti mencari dan menjelaskan masalahnya. Tapi guru-guru masih kebiasaan ngajar versi KTSP, jadi menjelaskan semuanya, jadinya siswa tetap aja gak terlatih. Selain itu, tugasnya ter-
ada dua kurikulum yang digunakan dalam sistem pendidikan di Indonesia, melainkan dimaksudkan untuk uji kurikulum baru. Keputusan diberhentikannya K-13 ini menuai banyak komentar lho! Ada yang setuju, ada juga yang enggak. Menurut Wakil Kepala SMP Negeri 2 Gununghalu, Maya Pramiarti, sebenernya teknik pembelajaran yang digunakan di K-13 ini udah dilaksanakan sebelumnya. Namun, sistem penilaiannya memang dirasa ribet dan sulit dilaksanakan. Sebagai guru bahasa Indonesia, Bu Maya juga mengaku materi pelajarannya ada yang beda. Di K-13, ada bahasan tentang kebahasaan atau tata bahasa. Menurutnya, materi itu sulit dipahami siswa SMP. Tujuan pembelajaran bahasa tentunya agar siswa terampil berbahasa seperti terdapat pada Kurikulum 2006, bukan belajar tata bahasa. Selain itu, Bu Maya cerita kalau K-13 menggunakan pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Jadi, siswa dituntut agar aktif dan guru hanya bertugas sebagai fasilitator. ”Hal itu tidak bisa diterapkan di setiap sekolah. Contohnya anak-anak di Gununghalu ratarata tidak mampu melakukan itu sehingga guru tetap harus banyak aktif,” ujar Bu Maya menjelaskan.***
lalu banyak dan materi di dalamnya juga terlalu berat,” kata Akbar. Pendapat Akbar juga didukung sama Khairani Ditha dari SMAN 7 Bandung nih. Katanya, Kurikulum 2013 itu ”supercapek dan supersibuk”. ”Mata pelajarannya yang padet banget ditambah lintas minat sama peminatan. Proses belajar Kurikulum 2013 kan gurunya nerangin di kelas ditambah siswanya belajar sendiri dan searching internet, jadi banyak kerja kelompok. Materinya bab per bab harus selesai per semester, jadi belajarnya ngebut banget. Sekarang jadi nggak ada waktu buat main, libur dipakai waktunya buat nugas. Capek.... Pengennya sih pemerintah ganti lagi jadi kurikulum KTSP aja,” ujar Khairani. Hmm, jadi sesungguhnya ada berbagai reaksi tentang Kurikulum 2013 ini. Guru-guru mengaku kesulitan dan para siswa ada yang merasa keberatan. Kalau menurut Belia sendiri gimana nih? *** dhianynadya@gmail.com
Waktu Terus Bergerak T Quotes
”Education is the most powerful weapon which you can use to change the world.” - nelson Mandela
IAP manusia diberikan waktu yang sama untuk melakukan aktivitasnya. Dalam sehari, manusia diberikan waktu 24 jam, tidak ada yang lebih juga tidak ada yang kurang, yang berbeda hanyalah dari segi pemanfaatan waktu yang tersedia bagi kita. Mungkin kamu ada yang mengisi waktu dengan belajar dan menggali ilmu demi masa depan, tetapi tak sedikit pula yang mengisi waktu dengan hal-hal yang kurang bermanfaat seperti sibuk bermain dengan teman sehingga melalaikan tanggung jawab yang seharusnya kita kerjakan dan sebagainya. Waktu merupakan hal yang terus bergerak maju, detik demi detik terus berlalu dan tak akan bisa kita putar kembali. Banyak hal tentu dapat kita lakukan untuk mengisi detik demi detik tersebut, tetapi semua yang kita lakukan harus memiliki batas-batasnya agar waktu yang berlalu tidak
menjadi sia-sia. Mungkin istilah ”SKS” sudah tidak asing lagi, ya. Sistem kebut semalam atau lebih dikenal ”SKS” timbul akibat manajemen waktu yang keliru. Nah, untuk mencegah hal tersebut, kita sebaiknya menggunakan prinsip skala prioritas dalam pengaturan jadwal yang akan kita lakukan. Skala prioritas tersebut dapat membantu kita menentukan hal yang perlu kita lakukan hal terlebih dahulu ketimbang aktivitas lain yang kurang bermanfaat. Contoh sederhana ialah kita menaruh kegiatan belajar seperti membuat pekerjaan rumah atau tugas lainnya terlebih dahulu ketimbang bermain. Bermain tentu diperlukan untuk menambah kemampuan sosialisasi kita dan untuk refreshing dari pekerjaan sekolah kita, tetapi hal
tersebut bukan prioritas karena kita merupakan seorang pelajar yang berkewajiban belajar. Jika kita sudah menerapkan itu semua, tentu hidup kita akan menjadi lebih terarah dan memiliki tujuan yang jelas. Selain itu, dengan manajemen waktu yang baik, kita pun dapat lebih disiplin dalam menggunakan waktu dan kita dapat menghargai seberapa penting waktu yang tersedia bagi kita. Dalam kurikulum 2013 yang telah diberlakukan akhir-akhir ini, kita dapat melihat bahwa pemerintah telah lalai dalam menggunakan waktunya dalam rangka menguji terlebih dahulu kurikulum yang telah tersedia sebelum mengimplementasikannya dalam sistem pendidikan di Indonesia. Jika sudah dinilai gagal seperti saat ini, pemerin-
rani_mulyati@yahoo.co.id
VoxPop
BAKAL ngaruh nggak sih pergantian kurikulum buat kamu? Menurutmu, bagusan Kurikulum 2013 atau yang sebelumnya?
Nggak bakal ngaruh sih soalnya di sekolah udah nerapin Kurikulum 2013 buat 3 semester. Sebenernya lebih enak Kurikulum 2013 kalo diterapin bener-bener dan emang fasilitasnya memadai. Muridnya jadi nggak ngantuk karena harus aktif sendiri. Kalo di KTSP kan cuman dengerin guru ngomong. -Kana Az Zahra, SMAN 2 Bandung Nggak terlalu ngaruh sih buat saya mah soalnya kan yang udah tiga semester pake Kurikulum 2013, jadi akan tetap Kurikulum 2013. Jelas KTSP lebih baik walaupun sibuk tapi tetep juara. -Yoga Satrio S, SMAN 2 Bandung
tah justru berencana mengembalikan kurikulum 2006 menjadi kurikulum nasional seperti dulu lagi. Nah, ini merupakan pembelajaran bagi kita bahwa waktu merupakan hal yang sangat berharga. Apa yang kita lakukan haruslah dilandaskan pertimbangan yang matang dan penggunaan waktu yang tepat. Perubahan kurikulum oleh pemerintah tidak akan menjadi beban bagi kita jika kita memiliki manajemen waktu yang baik. Sistem pendidikan bukanlah hal yang mengatur kita, melaikan kitalah yang berperan mengatur diri kita sendiri. Maka, mulailah dari sekarang kita belajar menghargai waktu sehingga dapat menjadi generasi yang mampu membangun bangsa ini ke arah yang jauh lebih baik lagi.*** Christianto S, SMAK 1 BPK Penabur Bandung.
Kurikulum ganti pasti berpengaruh, soalnya cara ngajar sama cara nilai juga akan beda lagi. Bagusan KTSP. Kurikulum 2013 emang bagus, tapi belum cocok di negara ini karena kebiasaan muridnya yang serba praktis, kalo mau diterapkan harusnya bertahap. -Raden Adi, SMA Alfa Centauri Ya ngaruh, soalnya mungkin kurikulum yang dulu membuat guru lebih banyak nerangin dari pada Kurikulum 2013. Ditambah pulang lebih cepat, jadi pelajar bisa ngedalamin prestasi lain selain bidang akademis dan nggak stress. Bagusan kurikulum yang dulu, kesannya nggak riweuh sama nggak stress. Mau membuat siswa aktif tapi dengan cara Kurikulum 2013 malah bisa ngebuat pelajar stress sampe bisa putus asa. -Fazli M. Fauzan, SMAN 11 Bandung*** hanifauziaramadhani@gmail.com