Epaper Belia 15 September 2015

Page 1

21

SELASA (PAHING) 15 SEPTEMBER 2015 1 ZULHIJAH 1436 H RAYAGUNG1948

Bronze W inner Bronze Winner The Best of Java Newspaper IYRA 2015

Terima T erima Kasih Pembaca Belia!

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: HANI

Final Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015

SENGIT PELAJAR Jawa Barat pasti tahu banget sama gelaran satu ini. Yep, Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat! Well, tahun ini ajang tersebut kembali digelar untuk yang kelima kalinya. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat tahun ini mengambil tema ”Peran Media Sosial dalam Memperkaya Kosa Kata Bahasa Indonesia”. ASIL ngobrol kru belia bareng Bu Sariah, Ketua Pelaksana Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 dari Balai Bahasa Jawa Barat, tema tersebut dipilih karena relevansinya yang sangat kuat. ”Ini kan berhubungan dengan pelajar dan pelajar itu tidak terlepas dari media sosial, akhirnya tema tersebut muncul. Kita mengangkat sisi positif dari media sosial, tidak hanya sisi negatifnya saja,” ujar Bu Sariah. Ia juga memaparkan kalau peran Duta Bahasa Pelajar ini sangat penting karena mereka bisa menjangkau teman-temannya sesama pelajar dan menularkan virus cinta bahasa. Anyways, kru belia sempat datang dan menyaksikan babak final Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 di Hotel Santika,

H B

Indonesia, Teh Temmy dengan bahasa Sunda, sementara Miss Alison bertanya dengan bahasa Inggris. Yep, menjawab pertanyaan dengan tema yang acak sekaligus meredam kegugupan di atas panggung memang nggak mudah. Belum lagi kadang-kadang pertanyaannya mengejutkan. Misalnya nih, Miss Alison bilang pada salah satu finalis, dalam bahasa Inggris ada kata-kata yang diambil dari lagu populer misalnya kata ”bootylicious” dari lagunya Beyonce. Nah, kemudian Miss Alison bertanya, apakah ada kata dalam lagu populer bahasa Indonesia atau Sunda yang mungkin kelak diakui jadi kata yang terdaftar dalam kamus. Waduh, bingung kan? Hehehe. Eh, tetapi para finalis Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 melewati babak ini dengan sangat baik loh! Kru belia aja sempat

Kisah Bandung pada Kamis (10/9/2015) lalu. Babak ini berlangsung lumayan sengit. Sebelum sampai di babak final, tentunya ada serangkaian proses panjang yang kudu dilalui oleh para peserta Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015. Oh ya, menurut info yang kru belia dapat, tahun ini peserta Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat banyak banget, loh! Totalnya ada 269 peserta yang terdiri atas 145 orang perempuan dan 124 orang laki-laki. Nah, dari 269 orang tersebut, dipilih 120 peserta terbaik untuk lanjut ke babak penyisihan. Dari 120 peserta, disaring lagi untuk mendapatkan 30 finalis, kemudian dikerucutkan lagi hingga tinggal 16 orang yang tersisa. Ke-16 peserta Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 di babak final dihadapkan kepada suatu tes yang cukup menantang. Satu per satu dari mereka harus naik ke atas panggung dan memilih satu nomor yang terpampang di layar. Setiap nomor tersebut menyimpan pertanyaan dengan berbagai tema dan bahasa; Indonesia, Sunda, atau Inggris. Para peserta pun harus menjawab menggunakan bahasa yang sama dengan pertanyaannya. Setelah menjawab, ketiga dewan juri mengajukan pertanyaan, lagi-lagi dengan bahasa yang berbeda-beda; Kang Wilky bertanya dengan bahasa

terkagum-kagum mendengar jawaban beberapa orang finalis yang mantap abis. Setelah melewati tahap penjurian ”16 besar”, selagi para juri mendiskusikan penilaiannya, para peserta Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 serta semua yang hadir di ballroom Hotel Santika Bandung dihibur oleh Ega Robot Percussion. Lumayan meredakan ketegangan! Nggak lama kemudian, saat yang ditunggu-tunggu pun tiba alias pengumuman pemenang. Caren Christy Putri dari SMA Negeri 4 Bandung dan Tufana Muhalik dari SMK Negeri 7 Bandung menyabet gelar juara I, sedangkan juara II diraih oleh Alifia Putri Rahmadewi dari SMA Negeri 5 Bandung dan Mohamad Desgia Adinadya Putra dari SMA Negeri 1 Baleendah, dan juara III M Reza Pratama dari SMA Negeri 10 Bandung dan Ajeng Tresna Lestari dari SMA Negeri 2 Tasikmalaya. Selain itu, Pohaci Puspa Nuwangi dari SMA Negeri 2 Bandung dan Muhammad Dzulfiqar Firdaus dari SMA Negeri 1 Karawang meraih gelar juara harapan I, sementara Salwa Halimatussadiyah dari SMA Negeri 8 Bandung dan Andy Wan Eng Sun dari Darul Hikam International School keluar sebagai juara harapan II. Selamat buat para pemenang!*** hanifauziaramadhani@gmail.com

“Apa Motivasi Kamu Ikut Pemilihan

Duta Bahasa Pelajar?”

M Desgia, SMA Negeri 1 Baleendah

“TANPA MEMPELAJARI BAHASA SENDIRI PUN ORANG TAKKAN MENGENAL BANGSANYA SENDIRI”

- Pramoedya Ananta Toer

Indeks: 22> Skul: SMPN 6 Subang 23>Aksi: 1. Warisan Kuliner Jawa Barat 2015 2. Festival Seni LPS

23> MusicTerritory: 1. The Launching of HMCNC’s 2nd Single 2. Zora Indie Jamming 64: Folk Edition

23>Chat: Candil

INGIN jadi contoh buat anak-anak muda bahwa anak-anak muda tuh nggak cuma menghabiskan waktu melakukan hal yang nggak perlu, tetapi justru aktif di organisasiorganisasi besar dan bisa member manfaat buat diri sendiri dan banyak orang.

Alifia, SMA Negeri 5 Bandung AWALNYA sih ikut ajang ini nggak tahu mau ngapain juga, tapi pas lihat akangakang dan teteh-tetehnya mereka tuh orang-orang hebat dan saya ingin jadi seperti mereka.

M Reza, SMA Negeri 10 Bandung BERHUBUNG saya dari jurusan bahasa, ajang ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan kemampuan berbahasa saya. Selain itu juga untuk mengetahui apakah di luar sana ada yang peduli pada bahasa selain anak-anak jurusan bahasa. Ternyata banyak banget!

Ajeng, SMA Negeri 2 Tasikmalaya SOALNYA waktu itu aku lihat anak-anak remaja, khususnya di media sosial, menggunakan bahasa yang sangat jauh dari kaidahnya. Aku ikutan ini agar dapat informasi dan pengetahuan lebih untuk nantinya mengedukasi mereka supaya berbahasa dengan baik dan benar.*** hanifauziaramadhani@gmail.com

Pasangan Jawara

S

ETELAH melalui proses yang cukup panjang dan menegangkan, gelar juara Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 jatuh ke tangan sepasang pelajar berbakat yaitu Caren Christy Putri dari SMA Negeri 4 Bandung dan Tufana Muhalik dari SMK Negeri 7 Bandung. Tepat setelah penobatan mereka, kru belia menghampiri duo jawara yang akrab disapa Caren dan Tuf ini. Dengan air muka yang super duper sumringah, keduanya nggak keberatan diajak ngobrol soal pengalamannya mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 hingga keluar sebagai juara. Caren dan Tuf ternyata punya motivasi berbeda buat ikutan ajang bergengsi ini. ”Kalau aku sih karena aku pribadi suka banget sama bahasa, terutama bahasa Indonesia. Aku peduli banget soalnya banyak banget anak-anak seumuran aku yang kayaknya menganggap bahasa Indonesia dan bahasa daerah itu nggak penting,” ujar Caren. Ia mencontohkan, menjelang ulangan bahasa Indonesia atau bahasa Sunda, teman-temannya cenderung berleha-leha dan menggampangkan kedua pelajaran tersebut. Caren ingin mengubah sikap anakanak muda yang seperti itu karena menurutnya bahasa Indonesia dan bahasa daerah layak mendapat penghargaan dan perhatian lebih. Sementara Tuf, awalnya cowok ini ikut Pemilihan Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 untuk memperkaya CV agar kelak dimudahkan untuk masuk ke perguruan tinggi yang diincarnya melalui jalur undangan.

Selama menjalani proses panjang sebelum akhirnya terpilih sebagai pemenang, ternyata banyak banget kisah yang berkesan buat Caren dan Tuf. Dari sekian banyak yang dilewati, keduanya setuju kalau yang paling berkesan adalah babak penyisihan di mana mereka harus mengikuti UKBI alias Uji Kemahiran Bahasa Indonesia dan menulis esai dalam tiga bahasa; bahasa Indonesia, bahasa daerah, bahasa asing. ”Waktunya hanya 90 menit, temanya pun mendadak. Waktu UKBI juga kan ada tes mendengarkan tuh, saya baru pertama kali dites seperti itu. Yah, apa pun yang pertama kali selalu berkesan lah,” ujar Tuf. Nah, ke depannya nih, sebagai Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat 2015 tentu Caren dan Tuf punya tanggung jawab besar buat menjadi agen perubahan dalam bidang kebahasaan di kalangan pelajar. Mereka pun sudah punya strategi untuk menjalankan tanggung jawab tersebut. ”Anak muda zaman sekarang tuh mudah banget mengikuti tren, nah aku pengen membuat tren penggunaan bahasa Indonesia serapan atau padanan dari bahasa asing,” kata Caren. Tuf kemudian menambahkan, ”Iya, misalnya selama ini kita lebih pede bilang ’gadget’ padahal ada kata ’gawai’ dalam bahasa Indonesia. Nah mulai sekarang yang dipakai, terutama di media sosial, ya kata ’gawai’ itu biar nanti orang-orang yang belum tahu artinya juga bertanya dan akhirnya mengikuti”.*** hanifauziaramadhani@gmail.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper Belia 15 September 2015 by cnexus kidz - Issuu