Epaper belia 13 Oktober 2015

Page 1

21

SELASA (KLIWON) 13 OKTOBER 2015 29 ZULHIJAH 1436 H RAYAGUNG 1948

Bronze W inner Bronze Winner The Best of Java Newspaper IYRA 2015

Terima T erima Kasih Pembaca Belia!

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: RANI

Gemapeka 2015

APA jadinya kalau para pelajar berkumpul dalam suatu gerakan peduli lingkungan? Hmm, yang pasti sih bakalan menarik banget. Yup, seperti yang dilakukan ratusan pelajar di Kota Bandung yang ikut serta dalam kegiatan ”Gemapeka” alias Gerakan Masyarakat Peduli Kali. AMA seperti namanya kegiatan ini memang lebih difokuskan untuk membersihkan kali atau sungai. Akan tetapi, berbeda dengan kegiatan bersih-bersih lain, kegiatan Gemapeka ini nggak sekedar bersih-bersih sungai, tetapi juga diiringi dengan kegiatan lainnya seperti meneliti bagaimana kualitas dari air sungai tersebut. Kegiatan yang digagas oleh Forum Silaturahmi Sekolah Adiwiyata (Forssa) Bandung ini melibatkan sebanyak 600 peserta yang terdiri atas TNI, masyarakat sekitar, aparat pemerintah, serta perwakilan guru dan siswa dari 51 sekolah SD, SMP/MTS, sampai SMA/SMK yang tergabung dalam sekolah Adiwiyata Bandung. Menurut Ketua Pelaksana Gemapeka, Rahmat Suprihat, tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengaplikasikan proses pembelajaran yang telah diterima siswa di sekolah dan menyelesaikan permasalahan lingkungan secara nyata. ”Selain itu juga sebagai peluncuran terbentuknya Forssa,” kata Pak Rahmat. Masih menurut Pak Rahmat, kegiatan Gemapeka ini merupakan kolaborasi antara sekolah Adiwiyata Bandung dan pihak Kecamatan Bandung Kidul. Makanya sungai yang dipilih dalam kegiatan ini adalah Sungai Cikapundung Kolot yang berada di kawasan Bandung kidul. FYI, dalam kegiatan Gemapeka ini seluruh peserta berkumpul di SMPN 34 Bandung yang merupakan Sekretariat Forssa. Di sini para peserta khususnya pelajar SD hingga SMA dibagi menjadi delapan kelompok yang terdiri atas kelompok advokasi dan edukasi, biotilik, uji kualitas air minum, biopori, penanaman pohon, gerakan pilah sampah, jurnalis lingkungan, dan bersih-bersih sungai. Nah, supaya kegiatan ini berjalan lancar, sebelumnya perwakilan dari masing-masing kelompok ini diberikan pengetahuan atau pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan biotilik yaitu pengujian kualitas air dengan melihat biota

SB

yang ada di sungai. Pelatihan ini diberikan langsung oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Bandung. Dari pantauan kru belia, antusiasme peserta dalam event Gemapeka ini sangatlah tinggi. Bahkan dengan keadaan capek sekalipun, para peserta tetap merasa senang karena bisa jadi bagian dalam kegiatan ini, seperti yang dirasakan oleh Rivan, Adam, dan Tania. Ketiga pelajar dari SMPN 25 Bandung ini merasa sangat senang dan bangga bisa terlibat dalam kegiatan ini. ”Kita nggak ngerasa capek karena bangga bisa ikutan. Di sini kita bisa lebih tahu tentang air, lingkungan, dan cara mengolah sampah,” ujar Rivan. Selain trio pelajar dari SMPN 25, menurut Rizky Fuji dari SMAN 19 Bandung yang juga perwakilan Komunitas Kaleci, adaya kegiatan ini sangat memberikan efek positif bagi generasi muda supaya tetap setia dan bersemangat dalam menjaga dan membersihkan lingkugan. ”Ini juga bisa menjadi motivasi buat warga bandung untuk menjaga kesehatan lingkungan sesuai dengan citacita Bandung Juara dan Smart City,” kata Rizky. Anyways, selain bersih-bersih Sungai Cikapundung Kolot, kegiatan Gemapeka juga diisi dengan kegiatan menempelkan stiker, menguji kualitas air minum warga, membuat biopori, memilah sampah, dan melakukan penanaman 200 pohon yang dilakukan di bantaran Sungai Cikapundung dan tol Buahbatu. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana kualitas air sungai, dilakukan presentasi biotilik. Menurut salah satu siswa kelompok biotilik yang juga siswa SMPN 34, Raihan, kualitas air Sungai Cikapundung ini berada di tataran yang kurang sehat. ”Setelah diidentifikasi, didapatkan total skor 1,9 itu berarti Sungai Cikapuncung ini kurang sehat karena sungainya sendiri kurang mendukung buat tempat hidupnya habitat,” kata Raihan. Waw, keren banget ya kegiatan ini. Selain bisa belajar langsung ke lapangan, kita juga jadi tahu gimana kualitas Sungai Cikapundung atau sungai-sungai lain di Bandung. Siip, dua jempol deh buat kalian!*** agniahadini@yahoo.com

Serba-serbi Cikapundung N

AH, nah, kalau tadi temen-temen yang ikutan Gemapeka udah sedikit berkenalan dengan Sungai Cikapundung, sekarang kita bahas sedikit yuk fakta-fakta tentang sungai yang satu ini. Pada penasaran kan? Check this out!

kata kepundung yang merupakan nama sejenis buah-buahan yang tumbuh di sekitar bukit Gunung Tunggul yang merupakan daerah awal mula sungai.

1. Taukah kalian, kalau Sungai Cikapundung ini berhulu atau bermula dari Curug Ciomas yang ada di daerah Lembang? Sungai ini membelah Kota Bandung dari utara menuju selatan, melewati 9 kecamatan yang mencakup 13 kelurahan dan bermuara di Sungai Citarum.

3. Sungai Cikapundung ini punya anak lho, salah satunya sungai kecil yang bernama Cibarani. Aliran Cibarani tidak panjang, hanya sekitar 100 m dan bentuknya menyerupai lorong, Sungai ini merupakan sungai buatan Belanda pada masa penjajahan yang dibuat untuk mengalirkan air dari Sungai Cikapundung.

2. Asal nama sungai Cikapundung berasal dari kata ”ci” alias air dan ”pundung”. Sst, ”pundung” di sini bukan ”pundung” dalam bahasa Sunda yang berarti lagi ngambek! Tetapi pundung diambil dari

4. Kalau kita cari di Google dan mencari sungai terkotor di Bandung, voila! Sungai Cikapundung akan muncul jadi salah satunya. Yap, sedih memang, sungai yang satu ini menjadi sungai terko-

tor kedua di Bandung setelah Sungai Citarum. Kalau kita susuri sepanjang sungainya, jangan heran kalau kita nemuin banyak sampah dan kotoran. Menurut data dari Bappeda, Sungai Cikapundung menampung limbah domestik sebanyak 2,5 juta liter per hari. Hiks, pantesan aja ya. 5. Menyambung poin sebelumnya nih, kita bisa sedikit lega karena sungai yang menjadi salah satu titik vital bagi Kota Bandung ini sekarang masuk di daftar prioritas Pemerintah Kota Bandung. Yes, pemerintah sedang berusaha untuk menjernihkan kembali air yang mengalir di Cikapundung ini demi menjaga kelestariannya. Makanya yuk kita bantu!*** dhianynadya@gmail.com

Apa Sih Pentingnya Menjaga Lingkungan Buat Kamu, dan Gimana

Cara Kamu Menjaga Lingkungan? Gheri Gifari Mirza

Firhand El Schumy

MENJAGA lingkungan itu sangat penting untuk kelangsungan hidup. Salah satu caranya dengan menanam pohon.

KALAU kita tidak menjaga lingkungan kita akan rugi, contohnya kalau buang sampah sembarangan akan menyebabkan banjir. Cara menjaga lingkungan bisa dengan melakukan reboisasi dan membuat biopori.

Maharani Arla PENTINGNYA itu buat kelangsungan hidup. Caranya bisa dengan menanam pohon apalagi tumbuhan kan penghasil oksigen jadi kalau tumbuhan banyak oksigen juga banyak.

Reiki Fadilah SANGAT penting karena lingkungan itu tempat kita hidup jadi kita harus menjaganya. Menjaga lingkungan bisa dengan cara yang sangat mudah yaitu bisa dengan membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan masih banyak lagi.

”OUR ENVIRONMENT, THE WORLD IN WHICH WE LIVE AND WORK, IS A MIRROR OF OUR ATTITUDES AND EXPECTATIONS.” - Earl Nightingale

Nova Dwi Ayudia LINGKUNGAN itu kebutuhan hidup kita dan kalau lingkungan rusak kita akan merasakan akibatnya kaya kekurangan oksigen dan tempat tinggal yang nggak nyaman. Kalau yang paling sederhana sih diawali dengan niat, nggak buang sampah sembarangan, lebih berkembang lagi kita bisa menanam pohon.*** rani_mulyati@yahoo.co.id

22> Skul: SMP Yayasan Atikan Sunda

23> Aksi: The Heritage

23> MusicTerritory: Ngamplag Live: Road to ”Ngamplag Fest”

23> Chat: Irfan Ramdhani


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper belia 13 Oktober 2015 by cnexus kidz - Issuu