21
SELASA (PAHING) 12 APRIL 2016 4 RAJAB 1437 H RAJAB 1949
LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr
Twitter: @beliapr
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr FOTO: AGNIA
FLS2N Tingkat Kabupaten Sukabumi
KAMU pasti tahu dong gelaran bergengsi untuk menunjukkan potensi pelajar Indonesia di bidang seni? Right, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional alias FLS2N. Nah, acara ini diselenggarakan setiap tahun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebelum bertanding di tingkat nasional, para pelajar harus melewati perjalanan cukup panjang yaitu bertanding di tingkat sekolah, dilanjutkan dengan bertarung di tingkat kabupaten. Pelajar yang berhasil menjadi juara akan mewakili masing-masing kabupaten untuk berlaga di tingkat provinsi. Nah, para jawara provinsilah yang akan berlaga di level nasional. Beberapa waktu lalu, tepatnya Kamis (7/4/2016), FLS2N SMP Tingkat Kabupaten Sukabumi digelar. Tahun ini, SMPN 1 Cikembar Sukabumi bertugas sebagai tuan rumah penyelenggaraan lomba. Dari hasil obrolan kru belia dengan Pak Muhammad
K
Solihin selaku Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, kali ini tidak hanya menggelar FLS2N saja, tetapi digelar juga Ekspo PAI (Pendidikan Agama Islan) dan Pasanggiri Sunda Siswa SMP. Sekitar 500 siswa dari berbagai sekolah mengikuti perlombaan untuk mewakili delapan komisariat yang ada di Kabupaten Sukabumi. Menurut Pak Solihin, FLS2N Tingkat Kabupaten Sukabumi ini diselenggarakan untuk mencari kemampuan terbaik dari para pelajar yang akan bertanding di tingkat provinsi pada Mei mendatang. Secara prestasi, Kabupaten Sukabumi selama dua tahun berturut-turut berhasil meraih juara pertama di tingkat provinsi untuk bidang seni lukis dan tari tradisional. Pak Solihin sendiri menargetkan agar Kabupaten Sukabumi kembali masuk babak final dan mewakili Jawa Barat di tingkat nasional. ”Kami ingin mengulang prestasi yang sudah diraih beberapa tahun ke belakang,” ujar Pak Solihin. Pak Unang Darmawan selaku Kepala
SMPN 1 Cikembar mengatakan, tahun ini terdapat 16 mata lomba. Untuk bidang seni terdiri atas lomba seni lukis, poster, desain batik, seni kriya, solo vokal, seni tari, musik tradisional, solo gitar, dan grup vokal. Sementara untuk bidang kebahasaan terdiri atas cipta puisi, cipta cerpen, baca puisi, debat bahasa Indonesia, dan MTQ. Setiap lomba memiliki tema tersendiri seperti seni lukis mengangkat tema ”Ayo Berkarya Indonesia”, lomba poster mengusung tema ”Selamatkan Lingkungan”, dan bidang bahasa mengusung tema ”Membangun Karakter Bangsa”. Dari hasil pengamatan kru belia, para peserta benar-benar berjuang agar bisa berkompetisi di tingkat provinsi. Karya yang dihasilkan pun sangat memukau bahkan banyak yang merasa kagum dengan hasil karya serta penampilan para peserta. Perjuangan mereka juga enggak bisa dianggap enteng, selama berjam-jam peserta mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki terutama untuk yang mengikuti lomba desain poster, batik, dan seni lukis.
Bahkan untuk mata lomba seni kriya, peserta membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk membuat karya dari hasil pemanfaatan limbah sekitar yang ramah lingkungan. Semangat pantang menyerah ditunjukkan beberapa peserta, salah satunya Pitch Warrior, grup vokal asal SMP IT Al Husna yang mewakili Komisariat Cicurug. Tahun ini merupakan kali kedua grup ini mengikuti FLS2N tingkat Kabupaten Sukabumi setelah tahun sebelumnya hanya berhasil meraih juara dua. Namun, karena motivasi yang tinggi mewakili Kabupaten Sukabumi di tingkat Jawa Barat dan nasional akhirnya grup ini berhasil meraih juara satu. Menurut Firman selaku pembimbing Pitch Warrior, dibutuhkan kerja keras yang lebih agar bisa memuaskan. ”Butuh latihan ekstra karena kami juga tidak mau mengganggu kegiatan akademik sehingga bisa seimbang,” katanya. *** rani_mulyati@yahoo.co.id
Sampaikan Pesan Lewat Tarian
Ikutan mata lomba apa? Terus apa yang kamu dapetin dari ajang FLS2N? M Idam Fathahillah, SMP IT Al Husna Komisariat Cicurug ”IKUTAN vokal grup, soalnya dari dulu hobi nyanyi terus tahun kemarin ikutan di tingkat kabupaten tapi juara dua makanya sekarang ikut lagi. Yang didapetin dari ikutan FLS2N ini pertama silaturahmi, terus sekarang jadi banyak kenalan, dan berbagi ilmu.”
Dhena Annura Pradipta, SMPN 1 Cikembar Komisariat Cikembar ”LOMBA debat bahasa Indonesia, soalnya terpilih untuk mewakili sekolah. Kebetulan saya juga suka apalagi di sekolah saya sebagai ketua OSIS jadi melatih retorika saya. Pengalaman yang didapat banyak sih, acaranya juga seru terus nambah wawasan juga yang asalnya enggak tahu isu-isu jadi mendalami sampai ke pasal-pasalnya.”
Rahmat Hidayat, SMPN 1 Nagrak Komisariat Cibadak ”MENGIKUTI musik tradisional emang hobi dan keinginan sendiri. Tadi menampilkan musik kaulinan barudak. Dari ajang ini aku dapetin banyak pengalaman, bisa seru-seruan bareng, dan berjuang bareng.”
Sahda Ramania, SMP Islam Al Anhar Komisariat Cisaat ”AKU ikut lomba lukis temanya Indonesia Hebat, gambar aku tadi tentang tari bali gitu. Aku ikut di bidang lomba lukis soalnya emang udah suka ngelukis dari kecil. Lewat ajang ini aku jadi dapet pengalaman dan dapet ilmu buat jenjang pendidikan selanjutnya.”
Siti Maria Ulfa, SMPN 1 Gegerbitung Komisariat Sukaraja ”KALAU aku ikut mata lomba cipta cerpen bahasa Indonesia, tadi cerpennya tentang perjuangan Ibu Kartini. Dari kecil udah suka nulis tapi ini pengalaman pertama ikut lomba, makanya seneng banget.”
Yolanda Putri, SMPN 1 Cikembar Komisariat Cikembar ”IKUT lomba poster soalnya tertarik banget. Aku juga suka sama seni, dari SD udah belajar bikin poster. Kalau dulu pas SD namanya bukan poster tapi cerita bergambar. Yang aku dapetin dari perlombaan ini pastinya nambah wawasan, terus ngerti tentang bikin poster dan nambah temen juga.”***
22> Skul: SMP Negeri 1 Bekasi 23> Aksi: - Pasanggiri Seni Tradisional SMP PGRI 8 Bandung - Haflah SMPIT Baitul Anshor Boarding School Cimahi 23> MusicTerritory: - Urban Gigs - Launching Party BIO 23> Chat: Palmer Keen
rani_mulyati@yahoo.co.id
ANYONE CAN STEAL YOUR IDEAS, BUT NO ONE CAN STEAL YOUR EXECUTION.
- Nadiem Makarim, Founder & CEO Go-Jek Indonesia
F
ESTIVAL Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi yang diselenggarakan pada Kamis (7/4/2016) bukan sekadar perlombaan biasa tetapi juga sebagai ajang menyampaikan pesan. Yep, hal itu juga yang kru belia lihat dalam perlombaan tari FLS2N bertemakan tentang pelestarian lingkungan. Selama 6-7 menit, enam peserta tari FLS2N berhasil menyuguhkan pertunjukan tarian tradisional kreasi yang sangat memesona mata. Tak hanya seirama dengan musik
yang mengiringi, seluruh peserta tari ini pun menari dengan satu pesan yang disampaikan lewat gerakan. Salah satu peserta yang menarik perhatian kru belia adalah tarian jaladara yang dibawakan oleh para siswa SMPN 1 Jampang Kulon. Menurut Pak Endar Sulung Permana selaku pelatih tari SMPN 1 Jampang Kulon, tarian jaladara ini terinspirasi dari kisah nyata masyarakat Pajampangan. Saat itu masyarakat terisolasi dengan Pemerintah Kabupaten Sukabumi akibat akses jalan yang terputus selama satu bulan. Bukan hanya itu, bencana alam yang terjadi di Indonesia seperti banjir dan longsor terjadi akibat penebangan hutan secara liar. Kondisi tersebut menuntut semua pihak agar peduli terhadap lingkungan. ”Kita sebagai pelaku seni peduli dengan karya cipta yang bisa menggugah penonton atau apresiator tentang kesadaran memelihara lingkungan,” kata Pak Endar. Tarian jaladara ini bermakna mendung atau suram. Bercerita tentang kerusakan alam yang diakibatkan oleh ulah manusia menebang hutan sembarangan. Pohon-pohon digambarkan oleh para penari
berkostum hijau dan seorang penari mengenakan pakaian putih bersayap menggambarkan burung sebagai penghuni hutan. Mereka dipaksa meninggalkan habitatnya karena hutan sebagai sumber kehidupan telah dirampas. Sementara penari berkostum merah dengan wajah sangar menggambarkan api yang membara dan keserakahan manusia dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Tarian jaladara ini berhasil menggugah para penonton lewat wirahma, wirasa, dan wiraga para penari yang begitu luwes menyampaikan pesan lewat gerakan, hentakan, dan ekspresi. Lewat karya tari ini juga Pak Endar berharap generasi muda, khususnya para pelajar, dapat bersama-sama menjaga kelestarian alam. ”Kehancuran pun terjadi di mana-mana tapi penyesalan yang datang sudah tak berguna. Namun, masih ada harapan dengan bergabungnya mereka untuk membangun hutan agar hijau kembali,” ujar Pak Endar.*** agniahadini@yahoo.com rani_mulyati@yahoo.co.id