21
SELASA (WAGE) 11 OKTOBER 2016 10 MUHARAM 1438 H SURA 1950
Gold & Silver Winner IYRA 2016 untuk Belia Pikiran Rakyat Terima T erima Kasih Masyarakat Jawa Barat
LEMBARAN KHUSUS REMAJA
S
OBAT belia pasti udah enggak asing lagi deh sama tugas menulis tentang cita-cita dari guru bahasa Indonesia. Yap, masa-masa sekolah pasti sering banget deh ditanya nanti mau lanjut ke mana, cita-citanya pengen jadi apa, dan sebagainya. Coba, kalian pada jawab apa nih? Pasti banyak yang mau jadi dokter, arsitek, guru, apoteker, pengacara, pengusaha, jurnalis, musisi, dll. Nah, salah satu cara buat mencapai cita-cita tentunya dengan belajar ilmunya. Sekolah buat jadi arsitek tentu masuk sekolah teknik, jadi dokter harus ke kedokteran, jadi apoteker bisa mulai ambil jurusan farmasi di SMK. Nah, kalau jadi musisi? Kita harus cari ilmu ke mana? Mungkin ada yang berpikir kalau jadi musisi itu urusan bakat, siapa yang dikasih Tuhan bakat bermusik tanpa kursus musik atau segala macam juga pasti bisa sendiri nantinya. Eits, jangan salah lho, belia sempat ngobrol sama Pak Sani Harjasyah Rusmadi, Dosen Fakultas Ilmu Seni dan Sastra Universitas Pasundan Bandung. Katanya nih sebenernya enggak ada musisi yang 100% otodidak, apalagi di era serba digital kayak sekarang ini. “Orang yang menyebut dirinya belajar secara otodidak, pasti ada yang mengajari atau memiliki referensi meskipun hanya dasar-dasarnya,” ucap Dosen Seni dan Sastra Universitas Pasundan, Bandung. Tidak hanya itu, Pak Sani menambahkan, “Seorang musisi akan memiliki nilai lebih apabila ia tidak hanya bisa bermain musik saja, tetapi mengerti teorinya minimal teori dasar.” Menurut Pak Sani, pendidikan musik adalah studi atau pendidikan yang terkait dengan pengajaran dan pembelajaran musik. Dengan mengikuti pendidikan musik, kita akan belajar musik mulai dari teori dasar musik, sejarah musik, sampai dengan praktik memainkan alat musik seperti drums, gitar, piano, dan lain-lain. Bidang studi ini mencakup semua aspek pembelajaran, termasuk psikomotorik (pengembangan kemampuan), kognitif (pemerolehan pengetahuan), dan afektif, termasuk apresiasi musik dan sensitivitasnya. Jadi ini merupakan bekal yang diperlukan banget sama calon-calon musisi. Selain itu, pendidikan musik juga penting bagi pelajar seperti kalian yang emang suka musik. “Memainkan alat musik berarti melatih koordinasi anggota tubuh. Sedikit tidak terorganisasi maka permainan akan kehilangan tempo. Dari koordinasi anggota tubuh bagian kanan dan kiri ini, otak sangat berperan karena otak kiri mengatur anggota tubuh bagian kanan, otak kanan mengatur anggota tubuh bagian kiri,” ujar dosen yang juga drummer dari band Jeruji ini. Hoo, gitu toh.. Terus harus ke mana dong kalau mau belajar musik? Tenaaaang, buat kalian yang kepengan jadi seniman musik alias musisi enggak perlu bingung, karena di Indonesia sendiri sebenernya ada jenjang buat pendidikan musik kok. Udah mulai banyak pilihan sekolah musik mulai dari tingkat sekolah menengah seperti SMK jurusan seni musik dan kampus-kampus yang menawarkan jurusan musik. Misalnya aja di Bandung ada SMKN 10 yang menyediakan jurusan seni musik non klasik. Buat kuliahnya, kalian bisa ke seni musik UPI, seni musik ISBI, atau kalau mau jauhan dikit bisa ke IKJ dan ISI. Lengkapnya baca di Ensiklobelia deh huehehe. Omong-omong nih, cita-cita jadi musisi emang kadang jalannya enggak semulus kalau kita mau jadi yang lain, masih banyak orang tua yang menyangsikan masa depan anaknya kalau jadi musisi. Ngaku deh, berapa orang di sini yang suka musik tapi malah disuruh belajar yang lain soalnya musik dianggap sebagai sampingan aja? Belia jamin pasti ada. Kayak obrolan kru belia sama salah satu temen kita nih, namanya Luthfansa Syahreza dari SMKN 10 Bandung. Meskipun sekarang udah sekolah di jurusan musik, doi cerita kalau awal-awal milih sekolah harus susah payah ngeyakinin orang tua tentang pilihannya. “Iya kan ayah emang enggak setuju aku masuk SMK 10, nah terus nanya nanya gitu, mau jadi apa kamu masuk SMK , terus aku jawab mau jadi musisi yg hebat dan profesional. Terus tanya ayah, emang bisa? Aku jawab lagi pasti bisa, soalnya emang udah niat masuk ke SMK 10 jadi emang harus bisa jadi musisi,” kata cowok yang suka dipanggin Upan ini. Seiring berjalannya waktu, dan setelah diyakinkan terus-menerus, ayahnya Upan melihat kesungguhan niat anaknya akhirnya luluh. Yeay! Nah, buat kalian para sobat Belia yang masih galau nih gimana caranya yakinin ortu biar boleh masuk sekolah atau kuliah musik enggak usah bingung. Kata Pak Sani, masa depan musisi itu cerah kok. Semuanya tergantung gimana kita bisa membuat inovasi dan memanfaatkan dunia digital di zaman modern kayak sekarang. Musisi yang bermain musik tidak hanya didengarkan langsung sebagai hiburan semata guys. “Seorang musisi bisa juga berkarya dalam bidang pendidikan (mengajar), music director baik itu dalam iklan, film, dan sebagainya. Musisi pun memiliki banyak pilihan dalam berkarir di berbagai jenis musik karena saat ini jenis musik tidak hanya yang konvensional seperti Jazz, Pop, atau Rock tetapi berkembang juga jenis musik lain seperti Pop-elektronik, Drum and Bass, dsb,” ungkapnya saat ngobrol-ngobrol. Oh ya, terus kata Pak Sani juga nih, sekolah musik atau kuliah musik tidak melulu harus jadi pemain band. Setelah lulus kuliah kalian dapat bekerja di instansi-instansi pemerintah atau swasta yang bergerak di bidang perbankan, sipil, dan lain-lain. Baik itu di bidang pekerjaan yang berhubungan dengan musik ataupun tidak. Belajar musik adalah investasi, yang perlu diingat apabila sudah memutuskan untuk mengikuti pendidikan musik, carilah lembaga atau institusi yang kredibel dan bisa membantu mengembangkan bakat kalian. Intinya sih, jangan takut buat pilih bidang studi yang emang kamu sukai. Segitu dulu deh info dari kita, semoga dapat mencerahkan kegalauan kalian yes!*** dhianynadya@gmail.com reginaheryadi.rh@gmail.com
E-mail: belia@pikiran-rakyat.com
Instagram: beliapr
Kenapa Enggak!
Twitter: @beliapr
Sekolah Buat Jadi Musisi?
Facebook: www.facebook.com/beliapr
Untungnya Bermain Musik MASIH dari hasil obrol-obrol seru sama dosen Fakultas Ilmu Sastra dan Sastra Universitas Pasundan Bandung yang merangkap sebagai drummer band Jeruji ini bilang, selain jadi investasi buat skill diri sendiri, belajar musik pasti ngasih banyak pengaruh postifif buat diri kita karena the music itself has many benefits. Apa aja tuh manfaat musik? Nih udah belia rangkum! 1. Bermanfaat untuk membantu memecahkan masalah Musik bisa membereskan masalah kita dengan membayangkan berbagai solusi, seperti layaknya memecahkan soal matematika karena dengan bermusik kita dilatih buat jago berimajinasi bayangin nada-nada dan harmoni di musik. Ntabbb! 2. Membantu setiap orang untuk berpikir kreatif. Kalau yang ini udah jelas dong, coba aja tengok lagu-lagu yang sering kita nikmati, itu darimana lagi kalau bukan dari kreativitas penciptanya? Enggak cuma lagu, kreativitas musisi juga ditantang buat bikin scoring film, jingle iklan, atau bahkan hymne sekolah. 3. Meningkatkan keterampilan kerja sama tim dan disiplin hidup sehari-hari. Kata siapa kalau anak musik itu bisa seenaknya aja? Boong banget! Sama seperti disiplin ilmu lain, musik yang bagus enggak bisa lahir tanpa usaha yang bagus pula which means harus rajin latihan dan eksplor materi. Enggak lupa pula kudu kompak sama rekan setim, liat aja band-band besar personelnya pasti kompak kan? 4. Musik bikin kita menghargai perbedaan. Ngomongin musik berarti ngomongin perbedaan arena di dalam musik sendiri ada buanyaaaaaaak banget genre, teknik bermain, komposisi, dll. Enggak ada satu yang lebih baik dibanding lainnya kalau di musik, musisi Jazz tentu kudu respect sama barudak rock and roll, dan sebaliknya.
Pengen nggak sekolah/kuliah musik? Kenapa? Surya Ashari, SMKN 10 Bandung PENGEN. Karena saya senang bermain musik, bisa ngehibur orang lain, entah itu yang sedang patah hati atau gembira. Nanti pengennya lanjut kuliah di ISI atau UPI.
5. Belajar menjadi pemimpin. Yaah, dalam sebuah kerja sama tim tentu harus ada kepala a.k.a pemimpinnya dong. Minimal dalam sebuah band gitu deh.. Nah ini bakal mengasah skill leadership kita dong pastinya. 6. Terakhir nih yah, olah raga sekaligus olah rasa, eh hehe. Main musik itu capek! Enggak percaya? Liat deh kalo ada performer yang manggung pasti keringetnya becucuran hehehe. Oh ya, musik enggak bisa lepas dari rasa (cie gitu) karena memang banyak yang bilang kalau bermusik itu salah satu cara buat mengekspresikan perasaan. *** dhianynadya@gmail.com reginaheryadi.rh@gmail.com
Annisah Nabila, SMAN 22 Bandung SEBENERNYA pengen tapi nggak boleh hahaha. Seru banget kayaknya kalau di jurusan musik gitu, hobi bisa diseriusin jadinya sekolah atau kuliahnya nggak bosen kan.
Luthfansa Syahreza, SMKN 10 Bandung MAU banget. Karena musik itu kan emang hobi terus kalau disalurin ke perguruan tinggi atau sekolah jadi lebih semangat buat belajarnya, bahkan bisa jadi pekerjaan nantinya.
Andrian Maulani, SMA BPI Bandung KALAU bisa sih mau. Keren kayak di luar negeri gitu belajar di sekolah khusus musik. Kalau di sini kayaknya belum banyak sekolah gitu, tapi ada sih kayaknya. *** dhianynadya@gmail.com FOTO: ISIGOOD.COM, NTNU.EDU, WIKIMEDIA.ORG, SHUTTERSTOCK.COM, CRANEMILD.ORG
22> Skul: SMA Negeri 20 Bandung 23> Aksi: - Bandung Toys and Anime Expo 2016 - Bandung BMX Community 23> MusicTerritory: Cassette Store Day
24> Review:
23> Ensiklobelia: Sekolah Musik di Indonesia
24> Chat: Kahitna
“Music expresses that which cannot be said and on which it is iMpossible to be silent.” - Victor Hugo