Epaper Belia 11 Agustus 2015

Page 1

21 SELASA (PAHING) 11 AGUSTUS 2015 - 26 SYAWAL 1436 H - SAWAL 1948

LEMBARAN KHUSUS REMAJA Facebook: www.facebook.com/beliapr

Twitter: @beliapr

E-mail: belia@pikiran-rakyat.com FOTO: HANI

Pesan Singkat: Hurufmu, Harimaumu

"Pernah Enggak Jadi 'Berantem' Gara-gara Miskom Via Pesan Singkat?" Rahma Syifa Safira, SMAN 19 Bandung

ULUTMU, harimaumu. Demikian pepatah bijak dalam bahasa Indonesia yang bermakna bahwa segala perkataan yang telanjur kita keluarkan apabila tidak dipikirkan dahulu akan dapat merugikan diri sendiri. Nah, begitu juga dalam berkomunikasi menggunakan pesan singkat. Kalau kita berkomunikasi tanpa dipikirkan baik-baik, main asal ketik/chat aja, nanti bisa merugikan kita lho! Bukannya pesan kita jadi terkomunikasikan dengan baik, yang ada malah jadi berantem dengan si dia, hehehe. Anyways, hari gini rasanya bakalan dianggap nggak gaul kalau kamu gak punya HP. Bahkan, fitur handphone pun bukan sekadar buat telefon atau pesan singkat, melainkan udah dilengkapi fitur lainnya yang sangat canggih. Sampe-sampe produsen alat komunikasi bersaing membuat smartphone. Nah, berkat telefon genggam pintar inilah komunikasi seakan nggak terbatas oleh ruang dan waktu. Berbagai aplikasi penunjang komunikasi juga silih berganti menjadi tren di kalangan remaja, mulai dari Facebook, Twitter, BBM, WA, hingga Line. Yep, komunikasi memang jadi mudah banget! Tapi apa kita sadar bahwa komunikasi semacam ini juga punya banyak sisi negatifnya? Nih, berdasarkan hasil obrolan kru belia bareng Pak Baban Banita selaku dosen Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Budaya Unpad, ternyata kemajuan teknologi sangat memengaruhi cara berkomunikasi manusia. Katanya nih adanya komunikasi melalui media justru menghilangkan keakraban, olah emosi, sikap, sopan santun, gesture, dan sebagainya. Menurut Pak Banban, bahasa pesan singkat yang digunakan melalui WA,

M

Line, Facebook, Twitter, dll., cenderung saklek atau langsung pada tujuan yang dikehendaki. ”Penulisan kata banyak yang disingkat atau dihilangkan sebagian hurufhurufnya, sering mengabaikan tanda baca yang secara umum semua menggunakan tanda baca titik,” katanya. Lebih lanjut Pak Baban mengungkapkan, kebiasaan itu dibiarkan ternyata semuanya mempunyai kecenderungan merusak tata bahasa yang berlaku atau mungkin menciptakan bahasa baru. Kadang bahasa dalam komunikasi tersebut hanya dimengerti orang yang bersangkutan atau kelompok yang bersangkutan. Meski demikian, ternyata perubahan makna bahasa sepenuh-

nya bergantung kepada pengguna media itu, soalnya nggak sedikit juga yang berkomunikasi menggunakan perangkat teknologi tapi masih menggunakan bahasa yang semestinya. FYI, Pak Baban bilang bahwa perubahan makna bahasa berpotensi menimbulkan kesalahan komunikasi alias miskom. Beberapa penyebab miskom biasanya adalah penggunaan kata yang ditulis nggak lengkap atau sebagian hurufnya hilang, penggunaan tanda baca yang salah atau penghilangan tanda baca, juga meniadakan sikap santun dalam menyampaikan pesan juga sangat berpotensi menimbulkan perselisihan.

Agar tidak terjadi miskom dan tetap menjaga tata cara berbahasa yang baik dan benar, Pak Baban memberi beberapa masukkan. Di antaranya, kamu bisa menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak melenceng dari tata bahasa yang berlaku. ”Mereka perlu dibekali cara berbahasa yang baik, tidak melenceng dari kaidah berbahasa yang berlaku sejak pendidikan tingkat dasar. Juga perlu ditanamkan rasa cinta berbahasa Indonesia sebagai wujud dari mencintai negara dan bangsa. Ada sosok teladan di lingkungannya dalam hal penggunaan berbahasa juga cukup penting dalam membentuk pribadi yang cinta berbahasa Indonesia yang tidak amburadul,” ujar Pak Baban. Pak Ilham, seorang guru di salah satu SMK swasta di Bandung bercerita sama kru belia soal kejadian yang berkaitan dengan penggunaan pesan singkat buat berkomunikasi dengan muridnya. "Saya sengaja memberi tahu pin BBM saya kepada para murid supaya mudah kalau ada info tugas atau sebagainya," ujar Pak Ilham. Well, ternyata nggak semua murid memanfaatkan kebijakan Pak Ilham dengan baik, loh! Ada yang malah jadi terlalu sering nge-BBM Pak Ilham di waktu yang nggak tepat sampai malah mengganggu. "Belum lagi yang bahasanya alay, saya nggak ngerti," ujar Pak Ilham. Waduuuh kacau! Nah-nah, jelas kan kalo ”ngobrol'” menggunakan pesan singkat pun kudu ada kaidah dan etikanya. Jangan lupa kamu perhatiin yah barudaks. Apalagi saat kamu kirimkiriman pesan singkat dengan yang lebih tua seperti guru dan ortu kamu sendiri. ***

PERNAH, salah satu pengalamanku sih, si doi singkat-singkat bales text-nya jadi kesannya tuh kayak dia lagi bete atau marah sama kita. Kan bikin bingung tuh, mikir jadi ke mana-mana, jadi kebawa bete deh. Eh padahal nggak, dia nggak marah, ternyata emang lagi sibuk atau cape. Harus pinter-pinter ngertiin aja sih, apalagi kalo nggak intens ketemu, kuncinya sih saling percaya aja. Dan, emang komunikasi paling efektif itu ngomong face-to-face ;).

Larita Septiani, SMAN 15 Bandung SERING banget, terutama kalau sama orangtua. Kalo belum ngabarin mau pergi ke mana tiba-tiba pulang kemaleman terus waktu lagi nggak punya pulsa dan HP lowbat. Ujung-ujungnya dimarahin.

Yemima Dame Natalia, SMAN 7 Bandung IYA pernah, jadi aku punya sahabat terus sejak masuk sekolah kita jadi jarang banget chat. Lamakelamaan dia nggak ada kabar haha, terus tiba-tiba dia chat aku, pokonya aku marah-marah gara-gara dia nggak bales chat aku, kesel pokonya.... Ya udah kita diemdieman tapi lama-kelamaan baikan deh hehe.

Sheilla Nadia, SMAN 11 Bandung AKU nggak pernah sih kalo miskom via SMS (kru belia: nggak mungkin!), tapi menurut aku mereka yang berantem/salah paham gara-gara miskom SMS bisa jadi mereka nggak teliti bacanya, bisa juga karena penjelasannya kurang detail.

Anjar Trinanda, SMAN 11 bandung IYA pernah, jadi waktu itu aku sama seseorang lagi chat. Terus aku lupa nggak pake tanda baca, kayak koma, titik, tanda tanya gitu. Jadi, aku kira pernyataan, ternyata itu pertanyaan.***

rani_mulyati@yahoo.co.id hanifauziaramadhani@gmail.com

agniahadini@yahoo.com

Texting Tips S

MS, BBM, WA, Line, atau apa pun media yang dipakai buat berkirim pesan singkat emang sering banget memicu hal-hal yang nggak diinginkan. Ada yang berantem gara-gara salah paham, ada yang salah ketik kemudian maksud yang disampaikan jadi nggak jelas, ada juga yang sulit memahami pesan lantaran kebanyakan singkatan atau emoji. Hayooo… kamu pernah mengalaminya nggak? Anyways, runyamnya komunikasi via pesan singkat bisa disebabkan oleh banyak banget faktor, loh! Nih, biar kamu nggak mengalami kejadian serupa dengan yang barusan disebutkan, kru belia kasih lima tips krusial yang kudu kamu inget! 1. Jangan kebanyakan singkatan Yep, seperti yang tadi sudah dibahas, terlalu banyak singkatan cuma bakal bikin penerima pesan kamu bingung dan sangat mungkin salah menafsirkan apa yang kamu maksud. Menyingkat kata-kata yang umum sih boleh banget karena memang bikin ngetik pesan jadi lebih cepat. Setuju? 2. Perhatikan autocorrect Ini nih, problematika yang sering banget memicu salah paham ketika berkirim pesan singkat! Kalau kamu mengaktifkan fitur autoCorrect di ponsel kamu, ingatlah agar selalu cek ulang pesan yang kamu ketik sebelum dikirim. Soalnya, sering kali kita nggak nyadar bahwa kata yang kita ketik dalam pesan sudah diganti oleh fitur

TEXTING IS A SUPREMELY SECRETIVE MEDIUM OF COMMUNICATION - IT'S LIKE PASSING A NOTE - AND THIS MEANS WE SHOULD BE VERY CAREFUL WHAT WE USE IT FOR.

- Lynne Truss

22> Skul: SMAN 1 Sukatani

23> MusicTerritory: Konser Nyanyian Anak Negeri

23> Aksi: MOPD SMPN 4 Pangalengan MPLM SMPN 2 Banjaran

autocorrect ini dan bikin pesan kamu jadi nggak nyambung. Duh, malu-maluin! 3. Beda tujuan, beda gaya Ngirim pesan singkat slengean, cenderung asal, alay, dan nggak serius ke teman sepermainan kayaknya nggak masalah, ya? Yang jelas, gaya pesan singkat yang begini nggak boleh banget kamu pakai ketika mengirim pesan ke ortu atau guru kamu. Nggak sopan, ih! 4. Tahu waktu Kecuali di saat-saat mendesak, jangan deh kirim pesan ke siapa pun di waktu yang salah. Misalnya di jam ketika orang sudah tidur, di saat teman lagi ngikutin pelajaran di kelas, atau di waktu tertentu yang sekiranya mengganggu penerima pesan. Jangan juga jadi memaksa atau menuntut yang dikirim pesan buat buru-buru ngebales di momen yang begini! 5. Selalu balas Bete kaaan, kalau kirim pesan ke orang terus nggak dibalas? Nah, orang lain juga pastinya bete kalau kamu nggak balas pesannya. That’s why, selalu ingat buat membalas pesan yang masuk ke ponsel kamu, ya! Kalau nggak ada pulsa atau karena alasan lain kamu telat membalas, jangan lupa minta maaf. Eh, kecuali pesan singkat dari operator yah. Itu mah nggak usah dibalas! Hehehe. *** hanifauziaramadhani@gmail.com

23> Review:


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Epaper Belia 11 Agustus 2015 by cnexus kidz - Issuu