” Berdasarkan SIRS (sistem informasi rumah sakit) di dapatkan data pemberian transfusi di ruang rawa inap selama 3 bulan periode Januari-Maret pada tahun 2021. Tabel 1.1 Rata-rata pasien yang diberikan transfusi darah. NO
BULAN
RATA-RATA PASIEN
JUMLAH RUANGAN
1.
Januari
6 Pasien
3
2.
Februari
8 Pasien
4
3.
Maret
8 Pasien
4
Data tersebut dapat dikaji bahwa pemberian transfusi cukup banyak, tindakan transfusi merupakan tindakan yang memerlukan pengamatan atau observasi khusus untuk menentukan keselataman pasien. Pengamatan selama bertugas dijumpai belum adanya pengakajian secara tertulis di lembar observasi pemberian trasnfusi, kepada pasien. Hal ini tentunya akan dapat berpengaruh untuk keselamatan pasien, selama ini lembar observasi terhadap pemberian transfusi belum dilakukan, dengan hal ini menjadi salah satu permasalahan yang berdampak pada keselamatan pasien. Profesi perawat merupakan profesi dengan proporsi terbesar dibanding tenaga kesehatan lain di rumah sakit, oleh karena itu pelayanan yang diberikan oleh perawat merupakan indikator terbesar untuk mewujudkan kualitas pelayanan rumah sakit. Pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilakukan perawat merupakan aspek penting dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Dokumen ini merupakan bukti tertulis yang didalamnya mencerminkan data-data akurat tentang klien dan mempunyai makna penting dalam aspek hukum (Widjayanti, 2011). Namun disisi lain, banyaknya data-data yang harus didokumentasikan oleh perawat membuat tugas utama perawat yang berorientasi kepada pasien menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan sistem pendokumentasian yang lebih efektif dan efisien agar kedua tugas tersebut, baik tugas perawat yang berorientasi pada pasien maupun tugas pendokumentasian asuhan keperawatan dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan hal tersebut di atas, Rumah Sakit Paru Dr.H.A Rotinsulu Bandung khususnya di ruang rawat inap belum ada lembaran untuk hasil implementasi dan pendokumentasian yang khususnya dalam mendokumentasikan rencana asuhan keperawatan
sebelum,
selama
dan
sesudah
transfusi,
dimana
lembaran
implementasi tersebut berisi tanda-tanda vital dan keadaan umum pasien. Selama ini pemberian transfusi hanya diberikan tanpa ada observasi untuk tanda-tanda vital sebelum ,saat berlangsungnya dan sesudah pemberian produk darah . observasi
2